Daerah

Pasar Krempyeng, Berdampak Sosial Ekonomi Sebagai Solusi Ditengah Pandemi

Ponorogo,jarrakpos.com-Semenjak Pandemi Covid-19 melanda, menyebabkan perekonomian bagi sejumlah masyarakat Ponorogo terjun bebas. Pendapatan menurun berdampak berkurangnya daya beli.

Ide pasar krempyeng, yang dimunculkan Kang Bupati Sugiri Sancoko bersama TP PKK Kabupaten Ponorogo seolah menjadi secercah harapan.

Serentak, pasar krempyeng dibuka diberbagai desa diwilayah Ponorogo. Pembukaan pasar, yang penjualnya didominasi ibu-ibu, digelar di Desa Turi, Jetis, Minggu pagi (9/1). Dilanjutkan didesa Josari, Wonoketro, Tegalsari hingga Mojorejo kecamatan Jetis.

Berbagai hasil bumi dijual, makanan cepat saji, jajanan dan minuman, bahkan kerajinan tangan hasil karya ibu PKK setempat dijual dengan harga terjangkau.

Pasar Krempyeng tak hanya diikuti warga perorangan, namun sejumlah kelompok UKM dan UMKM turut berjualan serta tak ketinggalan Karang Taruna.

Wina, salah satu warga Turi mengatakan adanya pasar krempyeng sangat berarti bagi masyarakat setempat. “Kita jualan produk ibu ibu PKK. Gabungan dengan UKM Melenia Ponorogo Hebat,”terangnya.

“Berbagai produk kita jual, seperti stik sayuran, bahan olahan dari jantung pisang dan masih banyak lagi,”tambahnya.

Adanya pasar Krempyeng, lanjutnya tentu menambah penghasilan ibu ibu. Disamping itu, dapat dikenalkan berbagai produk makanan serta minuman dari berbagai bahan.

“Tentu kita mendapat keuntungan, walau belum begitu besar. Karena pasar Krempyeng baru saja dibuka. Namun demikian adanya sambutan positif dari masyarakat, diharapkan mampu memperkenalkan produk yang memiliki citra rasa enak,”paparnya.

“Inilah yang akan berdampak besar. Masyarakat sudah mengetahui potensi diberbagai desa. Sudah sangat jelas, jika terus diadakan, maka pasar krempyeng ini mampu meningkatkan perekonomian,”katanya.

Puji Astuti, warga lain menilai, pasar krempyeng ini merupakan kesempatan emas untuk menjual barang dagangannya. Apalagi lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga. “Kalau pasar agak jauh. Pasar krempyeng ini begitu dekat. Sekali buka hanya beberapa jam, kita sudah bisa untung hingga 50 ribu. Sangat membantu ekonomi rumah tangga,”kata penjual berbagai snack itu.

Ketua TP PKK Kabupaten Ponorogo, Susilowati Sugiri Sancoko menyampaikan jika ibu-ibu ini memiliki kemampuan-kemampuan yang sangat baik dalam menghasilkan berbagai produk. Baik dibidang makanan, jajanan, minuman, yang memiliki citra rasa yang tak kalah dengan produk pabrikan.

“Inilah yang menjadi landasan ide untuk menfasilitasi menjual produk di desanya masing-masing,”kayanya.

Istri Bupati Sugiri itu juga mengapresiasi warga yang berbondong-bondong untuk membeli produk di pasar Krempyeng. “Bener bener ramai, penjualan bagus. Ini akan terus kita dikembangkan,”jelasnya.

Sementara itu Kang Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, pasar Krempyeng merupakan ide bersama TP PKK untuk menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian warga. Tak hanya itu, diharapkan juga dikenalkan makanan, minuman hingga kerajinan hasil karya ibu-ibu.

“Hasil bumi, makanan dan minuman, pakaian, bahan makanan hingga kerajinan dapat dijual di Pasar Krempyeng. Inilah, kesempatan bagi masyarakat hingga pelaku usaha untuk berkarya,”jelasnya.

Tentu jika terus konsisten, bukan tidak mungkin, pasar Krempyeng ini bisa menjadi inovasi baru yang membawa berbagai dampak, baik sosial hingga ekonomi. Perputaran uang yang cepat, tentu berimbas semakin baiknya perekonomian warga di Ponorogo. Dampak lain, warga semakin berkreatifitas dan berinovasi untuk menjual produknya. (dd)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button