TP PKK Kabupaten Ponorogo Gelar Workshop Menekan Angka Perceraian Di Kecamatan Balong
Ponorogo,jarrakpos.com, Cenderung tingginya angka perceraian di Ponorogo akhir akhir ini, membuat berbagai pihak berupaya untuk membuat solusi terbaik. Salah satunya dilakukan TP PKK Kabupaten Ponorogo, Program dari Pokja 1, dengan Ketua Ifrotul Hidayah dengan menggelar workshop Menekan Angka Perceraian, di kecamatan Kota Dan Balong, Senin (28/3). Hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Balong, PKK kecamatan Balong dan PKK dari desa.
Susilowati Sugiri Sancoko, Ketua TP PKK Ponorogo mengatakan workshop yang digelar bertujuan menekan angka penceraian di 21 kecamatan. Anak anak akibat perceraian kondisinya banyak yang memilukan dan kasihan. Anak menjadi korban akibat perceraian orang tuanya. “Sejauh ini angka perceraian di Ponorogo ada kecenderungan meningkat,”katanya
Istri Bupati Ponorogo itu juga mengatakan perceraian itu bisa terjadi pada siapa saja tidak pandang faktor ekonomi, usia atau apapun. Untuk itu, narasumber dari Kementerian Agama dan Dinas Keluarga Berencana, akan memberikan materi pada workshop ini. “Termasuk pernikahan diusia dini, yang bisa menjadi salah satu penyebab faktor perceraian,”tandasnya.
Menurut Hayat Prihono Wiyadi, Pemateri dari Kementerian Agama Ponorogo, Pernikahan dini atau dibawah umur, akan bisa menjadi gangguan bagi kita semua. Karena belum siap menikah tapi dipaksakan. “Ini penyumbang angka perceraian yang cukup besar. Untuk itu, perlu ada peran bersama untuk berupaya mencegah pernikahan dini,. Selain itu untuk pasangan suami istri diharapkan bisa menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Hal itu bisa menjadi salah satu faktor bisa menekan angka perceraian”katanya.
Dari data yang disampaikan pada tahun 2020, Pernikahan dibawah umur untuk laki laki sebanyak 58, perempuan 176, dengan total 234.
Tahun 2021, pernikahan dibawah umur untuk Laki laki 66 dan perempuan 170, sehingga total 236.
Se-jawa Timur, pernikahan usia dini berada di peringkat ke 12. (ad/dd)
